Catatan Guru Pendidikan Jasmani Bagian 1

 


Pendidikan yang berkualitas dapat dilihat dari guru yang berkompeten di bidangnya. Berkat guru, anak-anak bangsa Indonesia tumbuh menjadi generasi penerus yang cerdas, generasi hebat yang siap untuk meneruskan kepemimpinan. Generasi penerus yang berkualitas, bergantung pada guru. Namun menjadi seorang guru juga harus siap menghadapi suka dan duka dalam menjalankan tugas mencerdaskan kehidupan bangsa.

Tidak sedikit yang beranggapan bahwa menjadi guru olahraga itu mudah, tinggal kasih bola, kitanya santai di pinggir lapangan. Masyarakat awam masih menganggap mata pelajaran pendidikan jasmani itu mudah dan dapat dilaksanakan dengan peralatan seadanya, yang penting peserta didik bergerakn dan berkeringat, itu sudah cukup. Itu tentunya salah besar. 

Masih mau bilang menjadi guru pendidikan jasmani itu gampang?

Menjadi guru pendidikan jasmani tentunya harus memiliki kompetensi sebagai berikut:

  1. Pedagogik Pendidikan Jasmani
  2. Anatomi dan Fisiologi Olahraga (Ilmu Faal)
  3. Biomekanika Olahraga
  4. Gizi dan Pola Hidup Sehat
  5. Ilmu Statistik
Guru penjas itu guru yang paling kreatif, mengapa bisa begitu?
Hampir seluruh pembelajarannya dimodifikasi, dari mulai sarana dan prasarana, hingga peraturan permainan.

Mengenai sarana-prasarana. Lagi-lagi guru penjas yang harus berpikir keras dalam proses pembelajaran. Kreatifitas, imajinasi, dan modifikasi yang dimiliki guru penjas selalu dituntut untuk menyelesaikan permasalahan itu. Sebagai contoh saja saat pembelajaran bola voli, lpangan tidak punya, jumlah bola yang dimiliki seadanya, dan peserta didik dalam satu kelas ada 30 orang. Guru penjas memodifikasi pembelajaran, mulai dari lapangan, peraturan, dan bola. Luar biasa. Itu bukan pekerjaan mudah tetapi harus dipikirkan dan diselesaikan dengan solusi yang tepat dan cepat.

Suara guru penjas itu paling lantang karena kelasnya di lapangan, bukan yang sedikit berisik lalu ditunjuk untuk jawab soal di depan papan tulis, tidak berisik berarti tidak asyik. Itulah kata guru penjas.

Saya sangat salut, kagum dan bangga kepada seluruh guru penjas di seluruh Indonesia atas dedikasi yang luar biasa, karena menjadi guru pnjas itu tidak mudah. Sekali lagi saya tegaskan tidak mudah! 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama